Dalam rangka meningkatkan wawasan dan pengetahuan ibu-ibu, Kelompok Wanita Tani “Puspita Sari” desa Macanbang Kecamatan Gondang mengadakan study banding di bidang pengolahan hasil pertanian ke KWT “Tani Makmur” Kelurahan Surondakan Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek, kemarin pada hari Rabu, 16 Januari 2013.
Diikuti oleh 25 anggotannya dan didampingi oleh PPL THL Desa Macanbang Sutinah , serta PPL THL lainnya dari Kecamatan Gondang, KWT Puspita Sari melakukan kegiatan tersebut diawali dengan penyambutan dari Kepala Balai Penyuluhan Kecamatan Trenggalek, Bpk Hendra. Kemudian dilanjutkan dengan melihat-lihat pengolahan bermacam-macam produk hasil olahan anggota KWT Tani Makmur didampingi oleh Ketua KWT Tani Makmur, Ibu Haniatul Makrifah dan PPL wilayah setempat ibu Emmy.
Setelah puas melihat-lihat, Para ibu anggota KWT kemudian berdiskusi dengan pengurus dan anggota KWT Tani Makmur yang sangat terbuka membagi ilmunya.
Asyiknya berdiskusi |
Produk yang mereka hasilkan sebenarnya cukup sederhana, dimana hampir semua anggota KWT manapun biasa melakukannya yakni aneka olahan seperti sermier, keripik pisang, keripuk labu kuning, aneka olahan ikan dan aneka kue-kue.
Hanya saja, disini yang membedakan adalah manajemen pengelolaannya. Semua produk hasil olahan anggota dipasarkan melalui kelompok dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Hal ini tentu memudahkan ibu-ibu anggota, terutama dalam hal pemasaran dan permodalan, sehingga konsentrasi para anggota lebih tercurah pada bagaimana membuat produk yang berkualitas.
Melihat berbagai produk hasil karya KWT Tani Makmur, Ibu-ibu KWT Puspita Sari langsung tertarik dan memborong aneka olahan untuk oleh-oleh.
Beli...Beli..Beli... |
Hati-hati Bu.... |
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo dengan mengunjungi KWT “Sumber Rejeki” yang masih merupakan binaan Ibu Hani juga. Di KWT Sumber rejeki ini, ibu-ibu KWT Puspitasari melihat cara pengolahan keripik pisang. Ternyata bahan baku yang digunakan oleh KWT Sumber Rejeki ini didatangkan dari Kabupaten Tulungagung yakni dari Kecamatan Tanggung Gunung. Mendengar hal ini, tentu saja Ibu-Ibu KWT Puspita Sari menjadi lebih tergugah, bahwa banyak sumber daya disekitar mereka yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Hmm... Boleh incip.. ?? |
Menurut Ibu Susanti, Ketua KWT Sumber Rejeki, kualitas keripik pisang ditentukan dari bahan baku dan proses penggorengannya. Suhu tinggi yang stabil membuat keripik renyah dan tidak keras. Keripik pisang produksi KWT Sumber Rejeki ini telah dipasarkan sampai kota Kediri, Malang dan Surabaya. Bahkan melalui mitra mereka, produk ini selanjutnya dipasarkan ke luar negeri .Oleh karena itu, Ibu Hani selaku Pembina di KWT ini selalu menekankan untuk menjaga kualitas.
Di depan tumpukan keripik pisang....^_^ |
Kalo gini gak takut tersapu ombak dech.. |
Ayo..Tarik perahunya sampai ke tepian ..!! |
Puas menikmati keindahan laut, rombongan kemudian pulang kembali ke Tulungagung dengan membawa segudang ilmu dan harapan semoga berikutnya bisa menjadi KWT yang mandiri dengan usaha agrobis seperti yang dilakukan oleh Ibu-Ibu dari KWT di Kabupaten Trenggalek tadi. Aamiin.
Ibu-Ibu mejenk dulu ya..... |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar