Selasa, 28 Februari 2012

Uji efektifitas pupuk organik pada tanaman padi sawah

Pada musim  tanam  padi yang lalu (Agustus sampai November 2011), telah dilakukan pengujian efektifitas  pupuk organik di lahan sawah BPP Gondang.  Kegiatan ini merupakan pelaksanaan program kaji tindak untuk tekhnik budidaya padi.   Pupuk organik yang diuji adalah  yang banyak beredar di pasaran yaitu: Petroganik, Zeorganik, dan Bokashi.
Pengamatan tinggi tanaman dan jumlah anakan
Pengamatan vase vegetatif










Selain dimaksudkan untuk  membudayakan penggunaan pupuk organik bagi petani, pengujian ini juga bermaksud membuktikan jenis pupuk organik yang paling baik bagi tanaman.

Lahan sawah seluas 0,6 hektar di belakang kantor BPP Gondang, dibagi menjadi tiga bagian untuk tiga macam perlakuan. Masing-masing bagian seluas 0,2  hektar dipupuk  dengan pupuk organik yang berbeda.  Selain itu  juga digunakan pupuk NPK  Phonska dengan dosis yang sama pada semua petak. 
Mbak Sutinah sedang menunjukkan telur keong mas

Pupuk organik diberikan pada saat persiapan tanam dengan dosis tiap petak 600 kg.  Sedangkan dosis pupuk NPK Phonska tiap petak 300 kg yang diberikan sebanyak dua kali yaitu; 150 kg diberikan 3 minggu setelah tanam dan 150 kg diberikan 5 minggu setelah tanam.

Pengamatan jumlah malai tiap rumpun
Pengamatan rutin dilakukan sejak padi mulai beranak hingga panen. Pengamatan pada vase pertumbuhan vegetatif dilakukan terhadap tinggi tanaman dan jumlah anakan.

Pada vase pertumbuhan generatif diamati jumlah malai setiap rumpun, panjang malai dan jumlah bulir tiap malai per rumpun.

Hama dan penyakit diamati pada semua vase, baik vegetatif maupun generatif. Pengamatan dilakukan pada tanaman sampel dan dipasang patok /ajir yang telah dilengkapi skala ukuran sehingga memudahkan untuk mengetahui tinggi tanaman.
Pengamatan vase generatif

Setiap hari jum’at para PPL BPP Gondang bergantian mengamati pertumbuhan tanaman padi. Jadwal pengamatan dibagi sedemikian rupa sehingga semua PPL tercantum sebagai pengamat percobaan ini.

Pada saat panen, dilakukan pengubinan untuk mengetahui produktivitas pada masing-masing petak perlakuan.

Penggunaan pupuk organik secara umum mampu memperbaiki struktur tanah baik secara fisik, kimia dan biologis. Lahan sawah lebih remah karena partikel-partikel tanah lebih besar sehingga memudahkan pengolahan lahan. 
petak zeorganik





Tambahan bahan organik pada lahan meningkatkan pertumbuhan organisme tanah seperti cacing tanah yang bermanfaat bagi tanah. Selain itu adanya bahan organik juga memicu pertumbuhan mikroorganisme yang bermanfaat dalam tanah seperti Lactobacillus sp,  Streptococcus sp, dan lain-lain yang membantu menguraikan bahan-bahan kimia dalam tanah dan juga menyehatkan tanah.
petak petroganik


pemanenan
Perbedaan jenis pupuk organik ternyata berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Petak yang diberi pupuk zeorganik dan bokhasi lebih baik pertumbuhannya dibanding petak yang diberi pupuk petroganik. Hal ini ditunjukkan dengan tinggi tanaman dan jumlah anakan yang lebih optimal. Secara umum, pupuk organik memang mengandung bahan organik dan unsur hara walaupun sedikit tapi dalam jumlah yang lengkap. Namun komposisi dan prosentasenya berbeda-beda untuk tiap jenis pupuk diatas sehingga ketika diaplikasikan di lahan tampak perbedaannya pada tanaman.




Tinggi tanaman yang paling optimal adalah petak dengan aplikasi pupuk zeorganik , dengan rata-rata tinggi tanaman 107 cm, disusul petak dengan pupuk bokhasi dengan rata-rata tinggi tanaman 103 cm dan yang paling rendah adalah petak dengan pupuk petroganik dengan rata-rata tinggi tanaman 98 cm.





Jumlah anakan pada petak yang diberi pupuk zeorganik  dan bokhasi memiliki rata-rata sama yaitu rata-rata 20 anakan, sedangkan pada petak yang diberi pupuk petroganik yaitu 18 anakan.
pemisahan bulir padi

Selama pengamatan hanya ditemukan beberapa OPT yaitu telur keong pada petak I dan II. Tanaman padi juga sempat terserang hama putih palsu pada semua petak. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman padi yang diberi pupuk organiki lebih tahan terhadap serangan OPT karena struktur tubuh tanaman lebih keras dan kandungan glukosa lebih rendah sehingga kurang disukai oleh hama dan penyakit.




Malai tanaman muncul pada 58 HST, dengan pertumbuhan yang bagus dan relatif  sama. Malai terbanyak muncul pada petak dengan aplikasi pupuk bokhasi. Rata-rata jumlah malai secara berurutan dari petakan dengan aplikasi pupuk zeorganik, bokhasi dan petroganik adalah 15, 18 dan 15.



Disamping itu, tanaman padi dengan aplikasi pupuk organik ini juga lebih tahan terhadap kerebahan karena struktur batang tanaman menjadi lebih keras dan tegak. Ini tampak pada penggamatan ketika dibandingkan dengan lahan di sekitar kaji terap (kontrol) yakni yang diolah secara umum oleh petani.
pengukuran panjang malai
Ubinan dilakukan pada saat FFD  hari Selasa Tgl 17  Januari 2012 dengan ukuran 2,5 m X 2,5 m. Hasil ubinan :

   Pupuk       Hasil Ubinan (kg)   Hasil GKP(Ton/Ha)    panjang malai (cm)    jumlah butir
   Zeorganik      5,93                         9,49                            26,00                        128
   Bokhasi         5,42                         8,67                            28,83                        151
   Petroganik     4,35                         6,96                            26,66                        120
    Kontrol          5,1                          8,16                             26,81                        148

menghitung rata-rata
penghitungan jumlah biji per malai

Dari hasil ubinan diatas, tampak bahwa pemakaian pupuk zeorganik mampu memberikan hasil tertinggi, dengan jumlah butir yang sedang tapi berbobot. Sedangkan pada aplikasi pupuk bokhasi memiliki jumlah butir gabar yang lebih tinggi dengan hasil ubinan yang tidak terlalu berbeda dari petak dengan apliasi zeorganik.Dengan demikian, hal ini dapat digunakan sebagai acuan bagi petani, terutama guna mendukung program pemerintah untuk menciptakan petani mandiri,dimana petani dapat membuat pupuk sendiri dari kotoran ternak untuk menekan biaya produksi tetapi tetap dapat mendapatkan produksi gabah yang relatif tinggi.

penimbangan hasil ubinan











Secara umum, kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini diantaranya;
1.    Pupuk organik mampu memperbaiki struktur tanah baik secara fisik, kimia dan biologi.
2.    Penggunaan pupuk organik mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit dan lebih tahan rebah.
3.    Aplikasi pupuk zeorganik menghasilkan tanaman padi yang paling baik pertumbuhannya baik tinggi tanaman, jumlah anakan dan bobot gabah dibandingkan aplikasi dengan pupuk bokhasi dan petroganik.
4.    Aplikasi pupuk bokhasi tidak berbeda jauh dengan aplikasi pupuk zeorganik baik pada pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah anakan dan bobot gabah. Bahkan dari jumlah malai serta jumlah butir malai lebih unggul dari aplikasi pupuk zeorganik
5.    Hasil ubinan tertinggi adalah pada petak dengan aplikasi pupuk zeorganik yaitu 5,93 Kg atau setara dengan hasil GKP 9,49 Ton/Ha.

1 komentar: