Selain lokasi, faktor lain yang harus diperhatikan dalam beternak kambing dan dombaadalah kebutuhan kandang serta peralatan penunjang lainnya.
Dalam
memelihara ternak seperti kambing dan domba, perkandangan juga salah satu
faktor yang perlu diperhatikan selain bibit. Perkandangan penting karena tidak
sekedar membangun kandang yang mempunyai syarat tekni, tetapi juga terkait
dengan aspek lainnya, seperti ketersediaan sumber air,peralatan pemeliharaan,
letak lokasi terhadap perumahan dan jalan, ketersediaan kendaraan, tempat
sampah, dan penanganannya.
A.
Fungsi
Kandang
Kandang diperlukan sebagai tempat
berlindung ternak dari hujan dan terik
matahari sehingga ada rasa nyaman. Dalam keadaan yang baik ternak akan
mampu berkembang dan tumbuh secara normal. Kondisi kandang yang buruk sangat
memungkinkan pertumbuhan ternak menjadi lambat, kurang sehat, dan terjadi
pemborosan pakan.
Adanya kandang, peternak dapat
melakukan efisiensi, misalnya menghemat tenaga kerja, meningkatkan konsumsi
pakan, (Feed inteake), dan menguragi terjangkitnyapenyakit. Dengan adanya
kandang, kesehatan dan keberadaan manusia tetap terjamin, juga kesehatan hewan
lainnya. Selain itu, kandang juga bermanfaat agar ternak tidak merusak tanaman,
diganggu atau dimangsa hewan buas, atapu dicuri.
Mengingat fungsi tersebu, kandang
dibuat yang kuat dan mudah di perbaiaki agar tahan lama. Hal yang juga penting
adalah biaya pembuatan kandang diusahakan tidak mahal. Berikut adalah hal-hal yang
harus diperhatikan dalam pembuatan kandang:
1.
Pilih
tempat/lahan yang tanahnya kering dan agak tinggi.
2.
Jarak
kandang relatif jauh dari sumur dan rumah.
3.
Cukup
mendapat sinar matahari pagi yang merata dan udara yang segar serta bersih.
4.
Terlindung
dari hembusan angin secara langsung.
5.
Tersedia
tempat pakan dan minum yang mudah dibersihkan.
6.
Gunakan
bahan bangunan yang kuat dan murah.
Ada beberapa tipe kandang yang
terbentuk karena perbedaan kondisi daerah pemeliharaan, tingkat sekala usaha
dan tingkat pengetahuan peternak. Namun biasanya peternak membangun kandang
panggung.
Kandang panggung merupakan
kandang yang kontruksinya dibuat panggung atau dibawah kandang terdapat kolong
untuk menampung kotoran. Adanya kolong dapat menghinndari kebecekan.
Menghingndari kontak dengan tanah yang mungkin tercemar penyakit, dan
memungkinkan fentilasi kandang yang lebih baik. Lantai kandang ditinggikan
antara 0,5 – 2 m.
Dengan bahan yang sama, kandang
dengan panggung yang pendek akan lebih kokoh dibanding dengan kandang
berpanggung tinggi. Namun, panggung yang pendek akan lebih sulit dalam
mebersihkan kotoran dibandingkan dengan panggung tinggi.
Perlengkapan yang penting dalam
kandang adalah bak/tempat pakan. Bak pakan dapat ditempelkan pada dindin.
Ketinggian bak pakan untuk kambing dan domba berbeda. Bak untuk pakan untuk
kambing dibuat agak tinggi, kira-kira sebahunya, karena kebiasaan kambing makan
daun-daun perdu. Untuk domba, dasar bak pakan horisontal dengan lantai kandang
karena kebiasaan domba yang merumput.
Lantai kandang dibuat dari kayu
papan atau belahan bambu yang disusun berjarak 2-3 cm. Dengan jarak tersebut,
diharapkankotoran dan air kencing mudah jatuh ke kolong kandang. Sementara
tracak/kaki kambing dan domba tetap aman, tidak terperosok ataupun terjepit,
Dasar kolong sebaiknya digali
dengan kedalaman sekitar 20 cm di bagian pinggirnya dan 30-53 cm pada bagian
tengah serta dibuat miring ke arah salah satu sisinya. Kemudian dibuatkan
saluran menuju ke bak penampung. Dengan demikian kotoran akan mengalirkeluar
kolong melalui saluran dan tertampung bila terjadi hujan. Kotoran tersebut
kemudian diproses untuk dijadikan pupuk kandang.
Di peternakan yang besar, kolong
ini dibuat permanen dari semen sehingga dapat dengan mudah dibersihkan dengan
air.
Kandang panggung ada dua bentuk,
yaitu kandang panggung tunggal dan ganda. Pada tipe kandang panggung ganda, bak
pakan dapat di tempelkan pada masing masing dinding luar. Di tengah tengah
kandang, kira-kira 1-1,5 m dibuat celah atau ruang sebagai lorong. Lorong ini penting bagi peternak untuk melakukan
pemeliharaan. Apabila panggungnya tinggi, lorong dibuat agak lebar, ( lebih
dari 1,5 m) dan bak pakan diletakkan di dinding kandang pada sisi lorong. Pada
kedua ujung lorong dibuatkan tangga. Lantai kandang dibuat miring kearah tengah
(bagian belakang ternak).
C.
Jenis
kandang
Jenis
kandang harus dirancang sebelum memulai beternak kambing maupun domba. Kandang
yang akan dibuat juga harus disesuaikan dengan tujuan dan jenis ternak yang
dipelihara.
1, Kandang Koloni
Kandang koloni merupakan kandang yang tidak
memiliki penyekat. Kalaupun disekat, ukuran kandang relatif luas, untuk
memelihara beberapa kambing/domba sekaligus. Kandang ini cocok untuk
membesarkan domba bakalan atau memelihara betinadewasa calon induk (betina yang
tidak bunting atau menyusui). Luas kandang disesuaikan umur bakalan dan jumlah
ternak yang dipelihara.
a)
Untuk
10 ekor bakalan umur 3-7 bulan,
diperlukan luas lantai 5m karena kebutuhan luas lantai rata-rata 1,5 m/ekor.
b)
Untuk
10 ekor bakalan umur 7-12 bulan, diperlukan luas lantai 7,5m karena kebutuhan
luas lantai rata-rata 0,75 m/ekor
c)
Untuk
10 ekor betina dewasa/calon induk umur > 12 bulan, diperlukan luas lantai 10
m atau rata-rata 1 m/ekor.
2. Kandang
Individual
Kandang
individual merupakan kandang yang disekat-sekat sehingga setiap sekat akan
berisi satu ekor ternak. Misalnya, setiap sekat kandang berukuran 0,75 m x 1,4
m atau
0,7 m x 1,5 m. Pada umumnya
kandang ini digunakan untuk membesarkan kambing bakalan dan penggemukan. Oleh
karena kandang berukuran sempit, gerakan ternak relatif akan lebih sedikit.
Dengan demikian, perkembangan ternak
menjadi lebih cepat karena energinya tidak banyak terbuang.
3. Kandang beranak
dan menyusui
Kandang beranak dan menyusui merupakan kandang
yang dikhususkan untuk induk yang baru saja melahirkan lalu menyusui anaknya.
Masing-masing induk yang mempunyai anak sebelum umur satu bulan sebaiknya tidak
dicampur dengan indauk yang beranak lainnya. Kandang ini paling tidak berukuran
(1,5-2x1)m
Untuk
induk yang mempunyai anak lebih dari satu bulan, sebenarnya sudah dapat
digabung dengan 2 – 4 ekor induk dalam satu kandang koloni. Misalnya, empat
ekor induk dengan enam ekor cempe memerlukan luasan lantai kandang 7 – 8,5 m.
D.
Kebersihan
Kandang
Kebersihan
kandang sangat erat hubungannya denga kesehatan dan prudoktifitas ternak.
Sebelum di isi dengan ternak, sebaiknya kandang di sucihamakan dengan
desinfektan, yaitu dengan 5 % Kkarosen
yang dilarutkan dalanm 10 l air atau parafin cair yang disiram ataupun di
semprotkan. Setelah itu, dapat dilanjutkan dengan penyemprotan disekitar
kandang dengan desinfektan cair.
Pembersihan
kandang selanjutnya dilakukan secara rutin, terutama pembersihan kotoran di
lantai dan kolong kandang. Kotoran yang menumpuk akan memudahkan kuman
penyakit, parasit dan jamur berkembang biak. Kayu yang kotor dan selalu basah
akan mudah lapuk sehingga berbahaya bagi ternak bila terperosok.